Saturday, March 14, 2009

Home » Sekolah Islam AS Revisi Buku Pengajaran

Sekolah Islam AS Revisi Buku Pengajaran

Diposkan oleh Dhimas HR Pada 9:43 PM
Islam Di Negara Adidaya - Amerika

Sebuah sekolah di Virginia Utara yang memiliki ikatan kuat dengan pemerintah Saudi baru-baru ini merevisi ulang buku teks mereka. Langkah yang sengaja diambil untuk mengakhiri tahun-tahun penuh kritikan berbunyi jika sekolah menyokong kebencian dan intoleransi. 

Ketika Akademi Islami Saudi menghapus beberapa paragraf yang paling kontroversial di dalam teks. Namun beberapa pihak menganggap buku masih berisi materi sensitif yang cukup untuk memunculkan kritik jika isi menunjukkan sikap tidak toleran terhadap mereka yang tidak mengikuti intepretasi ketat dalam Islam. 

Akademi yang mengajar sekitar 900 siswa mulai dari taman kanak-kanak hingga menengah atas di dalam kampus Alexandria memang menyusun sendiri buku teks studi Islam baru mereka untuk setiap tingkatan. itu dilakukan setelah sebuah laporan konggres AS, 2008 mengajukan bagian dari edisi buku yang dianggap bermasalah. Beberapa hal yang direvisi antara lain bahasa, tata cara pengungkapan, dan beberapa isu panas seperti penggunaan jilbab oleh wanita dan bagaimana Muslim seharusnya berhubungan dengan orang dari agama lain. 

Petugas sekolah mengataan buku-buku tersebut merupakan upaya sekolah untuk mempromosikan nilai-nilai universal dari toleransi, kebaikkan, sekaligus memodernisasikan pelajaran. Sekolah yang didirikan pada 1984 fokus pada sistem pendidikan di Arab Saudi dan secara umum diluar pemantauan hingga peristiwa serangan 11 September Tahun lalu Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, mengeluarkan laporan yang mengklaim jika buku sekolah berisi sejumlah paragraf bermasalah, salah satunya termasuk mengijinkan bagi Muslim untuk membunuh orang-orang akil balik non-Muslim dan mereka yang berpindah dari Muslim. Contoh lain mengatakan Yahudi berkonpirasi melawan Islam dan penganut-penganutnya. 

Sedangkan buku baru, tidak lagi mengandung kalimat-kalimat semacam itu, demikian yang dilansir oleh AP saat meneliti buku baru dengan bantuan Ali al-Ahmed. Ali adalah direktur Institut Urusan Teluk di Washington yang selama ini juga mengkritik akademi dan buku-buku yang digunakan di sana dan sekolah-sekolah di Saudia Arabia. 

Akademi pun sebenarnya kerap meminjam buku-buku dari sekolah Saudi, dan untuk buku tersebut tak luput dari revisi dan penghilangan beberapa kalimat dan kata tertentu. Salah satu contoh, buku-buku digunakan di Arab Saudi mengatakan wanita harus menutup wajah dan tubuh sesuai dengan ajaran agama. 

Sementara buku-buku di akademi, meskipun tetap mengatakan penutupan tubuh, namun tidak spesifik. Kata-kata seperti kafir yang sering kali diterjemahkan sebagai "infidel" (orang yang tak percaya terhadap agama) diganti dengan kata lebih netral seperti "non-Muslim". 

Hanya saja, para pengkritik menganggap beberapa bagian sensitif masih tetap tak direvisi. Salah satunya acuan tentang Kristen dan Yahudi atau bagian berjudul "People of the Book" (Ahli Kitab) dalam buku teks siswa menengah atas tingkat 2. Dalam bab ahli kitab, para pengkritik menganggap isi merendahkan keyakinan yang menolak kebenaran Islam.

Para pengkritik terganggu, salah satunya dengan kalimat berbunyi, "Para pengikut Ahli Kitab tahu jika Islam adalah jalan yang benar karena mereka juga menemukan hal itu di kitabnya," dan dilanjutkan dengan kalimat "Namun mereka malu, tak peduli, dan keras kepala. Dan Tuhan tahu apa yang ada dihati mereka dan akan mengadili mereka," 

Menanggapi itu direktur sekolah Abdulrahman Alghofaili mengatakan, Yahudi, Kristen dan Islam, semua menyatakan "mereka adalah berbeda dan merupakan satu-satunya perwujudan sesungguhnya dari Kebenaran tuhan dan jalan menuju pembebasan," Baginya paragraf tersebut tidak bedanyanya dengan First Commandment yang menyatakan "Kalian tak bisa memiliki Tuhan selain Aku," Namun para grup-grup yang memantau politik dan pendidikan di kawasan Teluk Persia menyatakan sangat jelas dalam buku, jika mereka membawa ideologi dibalik itu--gerakan pemurnian Islam yang dikenal Wahabisme dominan di Arab Saudi--dan menganggap konten ideologi tetap terkandung dalam buku-buku tersebut. 

Sumber http://republika.co.id/

Salam New's

0 komentar:

Post a Comment

 

Mengangkat Musik & Budaya Indonesia Copyright © 2010 Designed by Dhimas HR Blogger Pekalongan Sponsored by Pissces Of 17 Band - Cikarang