Friday, April 10, 2009

Home » Antara Menulis dan Berbicara Bag 01

Antara Menulis dan Berbicara Bag 01

Diposkan oleh Dhimas HR Pada 2:23 AM
Menulis berbeda dengan berbicara. Menulis setidaknya membutuhkan keterampilan khusus yang harus dipelajari dan senantiasa dilatih. Sementara berbicara mungkin cuma butuh pembiasaan saja. Indera yang dibutuhkan ketika belajar berbicara terdiri dari mata, telinga, dan lidah. Mata untuk melihat gerakan yang dilakukan orang yang akan kita contoh untuk bicara, terutama melihat gerakan mulut dan mimik muka. Telinga untuk mendengar kata yang diucapkan, dan lidah berusaha untuk mengikutinya dengan kata yang kita upayakan untuk dikeluarkan. Itu sebabnya, anak kecil yang sehat dan normal (matanya dapat melihat, telinganya dapat mendengar, dan lidahnya bisa digerakkan untuk berkata) maka umumnya akan dengan mudah mengikuti. Itu memerlukan pembiasaan sembari mengasah kemampuan dan reflek tiga indera tadi. Jadi, anak kecil yang ingin belajar bicara tak memerlukan belajar huruf-huruf terlebih dahulu, tak butuh juga dengan seabrek teori menulis, dan bagaimana merangkai kata yang baik. Ia, akan dengan spontan mengikuti setiap huruf yang diucapkan orang lain (entah ibunya, ayahnya, kakaknya, atau temannya dll). Mereka (termasuk kita) bisa belajar bicara tanpa keterampilan yang rumit. Mengalir apa adanya.

Nah, sementara menulis, ini memerlukan keterampilan tambahan. Bahkan motivasi tambahan pula. Karena apa? Karena menulis bukan bakat, karena menulis memang sangat berbeda dengan berbicara. Banyak orang bisa berbicara, bahkan fasih, meski ternyata ia buta huruf. Sementara orang yang bisa menulis, sangat mustahil bila ia penderita buta huruf. Mungkin ini pula yang membedakan kemampuan setiap orang dalam menulis. Intinya, nggak semua orang bisa menulis, meski berbicaranya sangat fasih dan bahkan retorikanya bagus. Oya, meski bicaranya tidak bagus, tapi minimal ia memang bisa bicara. Bisa berkomunikasi secara verbal (kata-kata) dengan orang lain. Iya nggak?

Jadi menurut saya sih, orang yang bisa menulis adalah orang yang seharusnya merasa bahagia. Karena apa? Karena bisa melakukan keterampilan yang jarang dilakukan oleh orang yang sehat dan normal lainnya. Umumnya, semua orang yang sehat dan normal bisa berbicara, tapi tak semua dari mereka bisa menulis. Ini pun dikelompokkan jadi dua: pertama, orang yang tidak bisa menulis sama sekali alias buta huruf; dan kedua, orang yang tidak bisa menulis dalam pengertian menyampaikan pesan lewat tulisan. Dari dua kelompok itu, mereka sama-sama bisa berbicara, tapi nggak bisa menulis. Betul ndak?

Dhimas HR

0 komentar:

Post a Comment

 

Mengangkat Musik & Budaya Indonesia Copyright © 2010 Designed by Dhimas HR Blogger Pekalongan Sponsored by Pissces Of 17 Band - Cikarang