Membuka pintu celaka
Sudah pernah dengar berita mengenai pemulung yang pesta putaw. Hiiii. Kalo orang Kaya yang teler akibat ekstasi pasti udah sering dengar. Itulah kenyataan. Beberapa pemulung dan anak jalanan sekitar Tanah Abang di Jakarta terjerumus memakai putaw ditengah kesulitan hidup yang menghimpit (berita Kompas).
Berita ini pasti bikin kamu geleng-geleng kepala (yang pasti bukan lagi tripping). Kalo nggak, ortumu yang akan ngurut dada. Pasalnya narkoba sudah tak kenal lapisan golongan. Dari orang kaya sampai yang bokek jadi penikmat barang berbahaya ini. Sudah banyak korban berjatuhan. Masih ingat kan, beberapa bulan yang lalu seorang penyanyi wanita terkenal meninggal akibat over dosis. Begitu juga yang masuk penjara gara-gara narkoba, jumlahnya tidak sedikit. Narkoba menyerang tidak pilih usia, jenis kelamin, wilayah, pangkat maupun jabatan. Semua habis, bis, bis. Namun yang paling memprihatinkan dan mengejutkan adalah kenyataan, bahwa urutan pertama pengguna Narkoba adalah Pelajar. Jumlahnya melebihi 15 ribu siswa (Tempo, 16 des 2006).ck..ck..ck.
Narkoba memang telah banyak merugikan bangsa ini. Tidak hanya materi, moril bahkan nyawa.
Menurut data statistik setiap hari ada 40 orang yang meninggal akibat narkoba.Wuiiih..ngeri. keringat dinginmu pasti akan bertambah banyak lagi jika menghitung mereka yang harus direhabilitasi di pusat-pusat rehabilitasi, yang dipenjara, yang hancur masa depannya, serta yang fungsi tubuh dan otaknya tidak dapat kembali seperti sedia kala. Belum lagi yang terjangkiti bermacam penyakit seperti HIV/AIDS. Lengkap sudah penderitaan.
Sekali mencoba, pasti tergoda. Bukan iklan neeh..Tapi beneran lho. Ketakutan bergaul dengan narkoba bukannya tanpa alasan. Apalagi ungkapan jatuh cinta... eh... jatuh terperosok pada cicipan pertama mampu membuatmu jadi fans berat narkoba. ceileee. Kenikmatan semu akan menggoda untuk mencoba dan mencoba lagi. Hingga akhirnya zat adiktif bekerja dengan “baik” menjadikanmu pecandu yang menghamba pada narkoba. Walau dalam sakaw kamu menderita, narkoba tetap kamu butuhkan. Uang pun terbang demi barang kejam itu. Kalo kamu sudah tergabung dalam jama'ah pengguna narkoba, siap-siap deh terkena salah satu efek berikut ini
1. Kehilangan kepercayaan diri, terganggu konsentrasi dan keterampilan hingga fungsi akal yang menurun
2. Pengguna morfin dapat menyebabkan kebingungan, pingsan, jantung berdebar-debar. perasaan gelisah dan terjadi perubahan suasana hati
3. Tekanan daarah menurun. Tapi ada juga jenis narkoba seperti ekstasi yang justru membuat tensi meninggi sehingga terancam terkena stroke
4. Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat
5. Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal
6. Dorongan seksual yang besar, tapi pada kasus tertentu justru sebaliknya mengalami hambatan seksual
7. Ekstasi menyebabkan penyempitan pembuluh darah perifer membuat pengguna merasa kedinginan dan kesemutan. Untuk itu ia harus menggoyangkan tubuhnya (tripping).
8. Ketergantungan yang tinggi, resiko kematian akibat over dosis
9. Rentan tertular HIV/AIDS akibat penggunaan jarum suntik
10. Mengalami halusinasi; pada kasus yang ekstrim dapat menyebabkan seseorang membunuh atau bahkan bunuh diri
Itu masih sedikit Keluarga muda, baru dampak secara fisik pada pengguna narkoba. Secara ekonomi, selain bikin kantong cekak buat konsumsi, biaya yang dikeluarkan Pemerintah untuk pemberantasan Narkoba atau untuk merehabilitasi korban narkoba, menguras doku miliaran rupiah. Dari nangkapin penjahat, nyusun Undang-Undang, membentuk organisasi anti narkoba, penyuluhan dan subsidi obat-obatan bagi rehabilitasi korban narkoba. Berapa duit tuh. Dan celakanya, yang paling merugikan dari semua itu adalah kehilangan aset paling berharga dari umat ini yaitu generasi Islam yang berkualitas. Para pemuda yang seharusnya berada dibarisan depan perjuangan dakwah Islam malah bertekuk lutut di depan Narkoba.
Pemuda-pemuda yang berpotensi mengukir sejarah dengan prestasi-prestasi mengkilap justru sedang teler dan sakaw di jalanan. Masa depan terampas di depan mata mereka, dan kalaupun dapat disembuhkan fungsi tubuh dan otak tidak akan menjadi seperti sedia kala.Memprihatinkan ya...gimana coba kalo suatu saat generasi ini yang menggantikan memimpin dan mengelola umat karena sudah tidak ada orang lain lagi....serem bin mengerikan.
Dhimas HR
Sudah pernah dengar berita mengenai pemulung yang pesta putaw. Hiiii. Kalo orang Kaya yang teler akibat ekstasi pasti udah sering dengar. Itulah kenyataan. Beberapa pemulung dan anak jalanan sekitar Tanah Abang di Jakarta terjerumus memakai putaw ditengah kesulitan hidup yang menghimpit (berita Kompas).
Berita ini pasti bikin kamu geleng-geleng kepala (yang pasti bukan lagi tripping). Kalo nggak, ortumu yang akan ngurut dada. Pasalnya narkoba sudah tak kenal lapisan golongan. Dari orang kaya sampai yang bokek jadi penikmat barang berbahaya ini. Sudah banyak korban berjatuhan. Masih ingat kan, beberapa bulan yang lalu seorang penyanyi wanita terkenal meninggal akibat over dosis. Begitu juga yang masuk penjara gara-gara narkoba, jumlahnya tidak sedikit. Narkoba menyerang tidak pilih usia, jenis kelamin, wilayah, pangkat maupun jabatan. Semua habis, bis, bis. Namun yang paling memprihatinkan dan mengejutkan adalah kenyataan, bahwa urutan pertama pengguna Narkoba adalah Pelajar. Jumlahnya melebihi 15 ribu siswa (Tempo, 16 des 2006).ck..ck..ck.
Narkoba memang telah banyak merugikan bangsa ini. Tidak hanya materi, moril bahkan nyawa.
Menurut data statistik setiap hari ada 40 orang yang meninggal akibat narkoba.Wuiiih..ngeri. keringat dinginmu pasti akan bertambah banyak lagi jika menghitung mereka yang harus direhabilitasi di pusat-pusat rehabilitasi, yang dipenjara, yang hancur masa depannya, serta yang fungsi tubuh dan otaknya tidak dapat kembali seperti sedia kala. Belum lagi yang terjangkiti bermacam penyakit seperti HIV/AIDS. Lengkap sudah penderitaan.
Sekali mencoba, pasti tergoda. Bukan iklan neeh..Tapi beneran lho. Ketakutan bergaul dengan narkoba bukannya tanpa alasan. Apalagi ungkapan jatuh cinta... eh... jatuh terperosok pada cicipan pertama mampu membuatmu jadi fans berat narkoba. ceileee. Kenikmatan semu akan menggoda untuk mencoba dan mencoba lagi. Hingga akhirnya zat adiktif bekerja dengan “baik” menjadikanmu pecandu yang menghamba pada narkoba. Walau dalam sakaw kamu menderita, narkoba tetap kamu butuhkan. Uang pun terbang demi barang kejam itu. Kalo kamu sudah tergabung dalam jama'ah pengguna narkoba, siap-siap deh terkena salah satu efek berikut ini
1. Kehilangan kepercayaan diri, terganggu konsentrasi dan keterampilan hingga fungsi akal yang menurun
2. Pengguna morfin dapat menyebabkan kebingungan, pingsan, jantung berdebar-debar. perasaan gelisah dan terjadi perubahan suasana hati
3. Tekanan daarah menurun. Tapi ada juga jenis narkoba seperti ekstasi yang justru membuat tensi meninggi sehingga terancam terkena stroke
4. Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat
5. Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal
6. Dorongan seksual yang besar, tapi pada kasus tertentu justru sebaliknya mengalami hambatan seksual
7. Ekstasi menyebabkan penyempitan pembuluh darah perifer membuat pengguna merasa kedinginan dan kesemutan. Untuk itu ia harus menggoyangkan tubuhnya (tripping).
8. Ketergantungan yang tinggi, resiko kematian akibat over dosis
9. Rentan tertular HIV/AIDS akibat penggunaan jarum suntik
10. Mengalami halusinasi; pada kasus yang ekstrim dapat menyebabkan seseorang membunuh atau bahkan bunuh diri
Itu masih sedikit Keluarga muda, baru dampak secara fisik pada pengguna narkoba. Secara ekonomi, selain bikin kantong cekak buat konsumsi, biaya yang dikeluarkan Pemerintah untuk pemberantasan Narkoba atau untuk merehabilitasi korban narkoba, menguras doku miliaran rupiah. Dari nangkapin penjahat, nyusun Undang-Undang, membentuk organisasi anti narkoba, penyuluhan dan subsidi obat-obatan bagi rehabilitasi korban narkoba. Berapa duit tuh. Dan celakanya, yang paling merugikan dari semua itu adalah kehilangan aset paling berharga dari umat ini yaitu generasi Islam yang berkualitas. Para pemuda yang seharusnya berada dibarisan depan perjuangan dakwah Islam malah bertekuk lutut di depan Narkoba.
Pemuda-pemuda yang berpotensi mengukir sejarah dengan prestasi-prestasi mengkilap justru sedang teler dan sakaw di jalanan. Masa depan terampas di depan mata mereka, dan kalaupun dapat disembuhkan fungsi tubuh dan otak tidak akan menjadi seperti sedia kala.Memprihatinkan ya...gimana coba kalo suatu saat generasi ini yang menggantikan memimpin dan mengelola umat karena sudah tidak ada orang lain lagi....serem bin mengerikan.
Dhimas HR
0 komentar:
Post a Comment